Bulan Agustus 2008 ini saya mendapat dinas ke Kota Banjarmasin. Bila tugas ke luar kota/pulau, sebenarnya saya tidak begitu bersemangat untuk jalan-jalan. Berbeda dengan di Banjarmasin, saya sempatkan untuk jalan – jalan mencari oleh – oleh, kuliner dan berburu pernak-pernik (cinderamata). Niat ini muncul karena kali ini saya beruntung mendapat pinjaman sepeda motor.

1.Kuliner

Bila berkunjung ke tempat baru, tidak asik rasanya bila belum mencicipi makanan khas daerah tersebut. Karena baru pertama kali ke Banjarmasin, makanan pertama yang saya coba tentunya Soto Banjar…

Btw, beware bagi fakir bandwith…, postingan ini full with picture. 🙂

Soto Banjar

Soto Banjar, soto dengan bahan dasar ketupat, suwiran ayam, telur dan kuah rempah-rempah ini sangat mudah ditemukan di seluruh sudut Kota Banjarmasin. Rasanya..??  Hemm.. bolehlah.., walaupun saya tidak begitu terbiasa dengan makan ketupat yang tenggelam dalam kuah. Namanya yang mengambil dari nama Kota Banjarmasin, menjadikannya mudah diingat. Harganya Rp 8.500,-

Ikan Patin

Ikan Patin, Jenis masakan ikan patin bakar juga sangat mudah ditemukan, biasanya disajikan dalam potongan yang cukup besar. Cukup enak untuk ikan jenis sungai (dibanding Ikan Mas), karena aroma tanahnya tidak sekuat Ikan Mas yang bisa bikin eneg.  Sebenarnya  saya lebih menyukai ikan laut yang menurut saya lebih ‘segar’…

Bebek Panggang

Bebek Panggang, Dibakar dengan ukuran seperti ayam bakar/goreng umumnya , saya kira bebek panggang ini akan disajikan dalam porsi bakarannya (besar). Ternyata penyajiannya mirip menu panggang di lapo dan hidangan bebek pada umumnya, potongan kecil. Kecap yang langsung dicampur dalam jumlah banyak mematikan rasa daging bebeknya, tapi saos khusus berwarna merahnya masih tetap terasa. Mungkin lebih baik bila kecapnya tidak langsung dicampur. Satu set menu yang dilengkapi dengan nasi putih, sop bihun dan es teh manis dihargai Rp 13.000,- saja.

Telur Penyu

Telur Penyu, Nah ini dia menu kuliner yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Telur Penyu ini sangat nikmat rasanya, cara makannya dengan mengupas / merobek (bukan dipecahkan) sedikit kulit telurnya, lalu isinya dihisap…seruppputtt……., isinya cair (tidak bisa keras seperti telur ayam) walaupun sudah dimasak lama. Harga perbutirnya Rp.7.500,- . Mahal?? telur penyu gitu loh…

Selain di santap di tempat, kahirnya saya putuskan membeli beberapa butir telur penyu mentah untuk dimasak di Jakarta. Menurut Ibu pemilik rumah makan, cara memasaknya berbeda dibanding telur unggas pada umumnya. Pertama didihkan air terlebih dahulu, masukkan garam beberapa sendok dan kemudian celupkan 5 butir telur penyu pada air yang telah mendidih tadi. Tunggu 10 Menit dan telur siap dihidangkan dan disantap.

Jadi ingat ketika jaman kuliah dulu, saya mempunyai teman perempuan bernama Sandra yang kurus ceking, setelah mengkonsumsi telur penyu beberapa saat, ia dapat memiliki tubuh yang lebih berisi (sekel / montok) karena nafsu makannya meningkat. Program penggemukan badannya berhasil, tetapi ia akhirnya kesulitan mengontrol berat badannya..hahahaha… hello sand how are u anyway…??

belakangan, setelah googling, ternyata Telur penyu dilindungi undang-undang No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jadi merasa bersalah. Tahu gitu nggak jadi tak konsumsi. 🙁

Udang Galah Bakar

Udang Galah Bakar, Dari penampilannya saja udang ini sangat mengiurkan, hal ini karena ukurannya yang diatas rata-rata (sangat besar). Selain daging udangnya yang tebal, rasanya pun sangat nikmat, apalagi bila mencuil bagian kepalanya… nyam……Harganya yang luamayan mahal , Rp 32.500,- per ekor, terbayar dengan rasa dan ketebalan dagingnya, it’s worth every rupiah..

Rumah Makan Cendrawasih

Kesemua menu kuliner tadi (kecuali soto dan bebek), saya dapatkan di satu tempat makan/oleh-oleh saja yang cukup terkenal di Kota Banjarmasin. Rumah Makan Cendrawasih, Jalan Pangeran samudra No.65/24 , telp (05511) 4364230. Tepat di hook sebuah perempatan yang ada tugu / bundarannya.

Sedangkan Bebek panggangnya saya dapatkan di Rumah Makan Pal Satu Jl.Yani Km 1, Banjarmasin. Kurang begitu tahu tempat favorit untuk menu ini, saya pilih saja yang ramai.

Karena keterbatasan waktu , sebenarnya masih banyak menu khas lainnya yang belum saya cicipi… 🙁 , seperti:Sate Gambut, Uyun (Bekicot),dll

2.Souvenir dan kue

Mitra Plaza

Untuk mencari toko/tempat yang menyediakan oleh-oleh souvenir/ kue di Banjarmasin sangat mudah, bisa di dapatkan di satu lokasi. Kunjungi saja Mitra Plaza yang ada di Jalan Pangeran Antasari no.1 Banjarmasin. Pada salah satu sudut gedungnya ada Toko kue bernama Choco Bakery (sebelah Bank Mandiri), anda bisa mendapatlan kue khas Banjarmasin seperti Kue Bingka dan Kue Lam.

Di bagian depan Plaza tersebut (seberang jalan), berjejer toko yang menjual kerajinan khas Banjarmasin.

Sialnya untuk mendapatkan kedua kue tersebut harus PESAN DAHULU sehari sebelumnya..!!! Damn! Untungnya di Restoran Cendarawasih yang saya sebutkan sebelumnya, memiliki 1 stok Kue Lam dan Bingka, Thank GOD!

Kue Bingka

Kue Bingka, Mirip kue lumpur yang sering saya temui di jakarta, bedanya kue ini dibuat dalam bentuk besar. Memiliki campuran bahan santan yang sangatm kaya, sehingga hanya tahan satu hari saja. Dari rasa dan kelembutannya, sepertinya menggunakan banyak telur. Rasanya  enak, tapi nggak bisa banyak-banyak karena jadinya cepat eneg.

Kue Lam

Kue Lam, rasa dan bentuknya sangat mirip dengan kue lapis legit. Pastinya kue ini menggunakan telur yang sangat banyak. Nggak rekomendasi buat yang punya masalah kolesterol. Harganya juga lumayan mahal. Biasanya juga dijual dalam potongan kecil

Kuku Macan, yang jelas ini kue ini bukan berasal dari kuku macan asli, bentuknya saja yang mirip kuku macan. Sebenarnya juga bukan kue, tapi kerupuk ikan. Bisa ditemukan di tempat-tempat lain di Indonesia. Bedanya mungkin hanya pada bahan baku ikannya saja. Rasanya sangat enak, kalo sudah makan satu butir, pasti sulit berhenti..haha..

3.Martapura (kain songket , bukan perhiasan)

Pasar Wadai Martapura

Sebenarnya saya ingin berkunjung ke pasar terapung di Banjarmasin, tapi pasarnya bubar seiring terbitnya matahari a.k.a jam 6 pagi, males bo bangun jam 4 pagi…

Akhirnya wisata berikutnya saya ganti ke Martapura saja, salah satu sentra penghasil perhiasan. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan ( 1,5 jam) dengan sepeda motor, akhirnya saya sampai di “Pasar Wadai Tradisional Martapura”. Bayangan Pasar yang kumuh sirna ketika melihat bangunan baru yang modern dengan kios tertata rapi, Pada bagian depannya terdapat taman dengan papan nama besar bertuliskan “Pertokoan Cahaya Bumi Selamat , Pusat Perdagangan Batu Permata dan Cinderamata”.

Agak kecewa juga karena ternyata kios pernak-pernik perhiasannya sangat mirip dengan yang ada di Balikpapan (Pasar Kebun Sayur) dan di Jakarta (Pasar Jatinegara dan Kota). Merasa berbagai jenis kalung, gelang dan cincin mudah saya temukan di Jakarta, saya putuskan saja untuk menjelajah toko kain songket dan pajangan/aksesori yang tidak begitu banyak .

Pemandangan yang cukup menarik ketika melintas Toko /kios Kalimantan’s Kalimantan’s Kalimantan’s yang sangat ramai dan penuh sesak, kontras dengan kios lainnya. Padahal isinya sama saja dengan kios perhiasan lainnya… tanya kenapa..?? Kabarnya yang saya dengar, toko ini memberi sertifikat dan penjualan kembali barang yang dibeli. eeek….not interested

Gift Shop

Setelah mengubek-ubek sana -sini , akhirnya dapat juga kain songket sutra di toko kedua yang harganya lebih murah. Toko pertama mematok harga 230 ribu, toko kedua 130 ribu pada item yang sama. Sayangnya tidak bisa ditawar lagi.

Oh iya kok senang-senang melulu ? bagian cerita kerjanya bagaimana ya? heheh..kalo itu sih pasti beres dan hasilnya tentunya rahasia…

Sebagai informasi tambahan, menemukan nomer rumah toko (ruko) di kota Banjarmasin tidaklah mudah. Nomernya tidak berurutan, disamping ruko nomer 56 bukanlan 57 atau 54 atau ganjil genap, Disamping nomer 56 bisa jadi nomer 3 atau 6 atau lainnya. Yes..!! the number is not sequentialize, it’s random mark by local gov with dice!

btw, sudah home sick nih…, wanna play with our new born babies…

Dinas Banjarmasin at flickr

Update 8 Agustus 2010 Kuliner Banjarmasin Seri 2!!!!!

30 Comments Kerja,oleh-oleh dan kuliner Banjarmasin

  1. arief

    lam' kenal om, kebetulan td liat2 tulisan om mengenai upgrade sepeda, keterusan masuk ke Home, eh liat tulisan mengenai kuliner di Bjm, saya tinggal di Banjarmasin tepatnya di Kab. Tapin (2.5 jam dari Bjm), dan kebetulan juga saya penggemar MTB, kami punya klub sepeda MTB, Rantau Adventure Cycling Team, punya jadwal minggu pagi dan rabu sore, rute2nya menantang and seru abiss, lain kali kalo mau ke Bjm terus aja ke Tapin, gabung dengan kami…

    Reply
  2. anas

    om suka petualang juga ya????
    kebetulan gw juga di banjarmasin & sudh byk tempat & kuliner yg aku coba.klik deh blog aku, di kalimantanku.blogspot.com
    salam kenal ya…..

    Reply
  3. yayu

    salam kenal om…ku juga rang banjarmasin…toko kalimantan's tu py sodaraku lho (sodara rada jauh sih, hehe). maaf ya om kalo rada narsis. om, kalo ke kalsel coba deh satu lagi kuliner asli kami yg mungkin belum ada di tempat lain, yaitu : kulit cempedak goreng. kami menyebutnya MANDAI (JADI PROMO GINI)…AKU suka bgt semua makanan yg om sebutkan di atas kecuali kue lam…o ya om yg di soto banjar tu bukan ketupat tapi lontong kalo yg ketupat beda lagi namanya ketupat kandangan.

    Reply
  4. Hary

    Nambah info mas, kalo mau makan KEBAB, ada satu yang enak.
    Kebab Turki Babarafi, Alamatnya di Jl.A. Yani Km 4,5 Banjarmasin (di Halaman parkir MM LC)… pokoke mak nyusss…

    Reply
  5. Millionengewinn

    Simply want to say your article is stunning. The lucidity in your post is simply spectacular and i can assume you are an expert on this field. Well with your permission allow me to grab your rss feed to keep up to date with succeeding post. Thanks a million and please keep up the admirable work.

    Reply
  6. emmy

    hem , ,iya betul banget itu
    tapi , ,kayaknya kurang tau banjarmasin ya
    ad loh jembatan barito
    n pantai jodh yang knon katanya
    kalo pasangan kkasih dtg kesitu
    bakal abadi cintanya
    itu sih katanya
    tapii gak tau lagi
    soalny aku juga orang baru ,tapi sudah
    kembali ke surabaya ,heheh

    Reply
  7. baim al anshori

    mandai ???????? begh… makan'N sehari-hari q tuch…
    he he he… om dah pernah makan KELELEPON dan DODOL ??? enak bgt t om… mak'nyosSSS… jar urang banjar tu NYAMAN BANAAAAARRRR…

    Reply
  8. baim al anshori

    trs gmn rasanya om ??? mak'nyossSSS kan om ????
    he he he…
    mampir ge donk om k bjm, ntar qt makan nasi itik… tapi om yg byr'N ya… 😀

    Reply
  9. baim al anshori

    ciept dah om…
    nanti klo ke bjm nginap di hotel ROYAL JELITA z ya om, soalnya q krja di sana …
    he he he…
    di tunggu ya om…

    Reply
  10. Pingback: Perburuan Malam Hari Kuliner Banjarmasin (2) | diditho{dot}net

  11. cynthiazizi

    buat temen2 sma untuk sedikit diketahui bahwa orang banjarmasin tu suka yang manis manis jadi semua makanan rata rata manis termasuk peyek yg seharusnya gurih asin jadi manis gurih jadi wajar kalau kue2 yg disebut mas didho tu sangat manis dan bikin eneg,mengenai toko perhiasan yang ada dimartapura ada yg mirip dengan di jakarta dirawa bening memang benar sebab mereka para pedagang memasoknya juga dari jatibening termasuk berliannya,berlian n intan diambil dari tambang martapura dibawa n asah disingapore lalu ke jakarta trs balik lagi ke martapura,karena tmn saya adalah salah satu pedagang permata yg sangat terkenal dst n saya pernah tinggal selama 3tahun dibanjarmasin,selain kuliner ada lagi wisata yang bagus yaitu wisata ziarah kubur yaitu kubur pendiri kota banjarmasin yaitu keluarga sultan albanjari dan mesjid yg indah diperkampungan dalam serta kuburan yang panjangnya sampai 4 meter ada dimartapura

    Reply
  12. baim al anshori

    @cynthiazizi sbnr nya mksud loe apaan ?? gk semua kue buatan org banjar manis loh… peyek juga gk manis… yg ada peyek buatan org banjar gurih, renyah… gak spt yg loe bilang…
    gak ada yg namanya org banjar memasok berlian dari luar kota, ato dari jatibening

    Reply
  13. mitanarilahiah

    soal kuliner bjr paling deh..dibandingkan daerah lain menurut lidah saya sih..eh kalau k Bjr jangan lupa juga ke Tanjung walau jauh 5 jam perjalanan dr Bjr tapi tak mengecewakan ada Langsat Tanjung yang manis end madu hutan yang Khas..

    Reply
  14. Erry Dewanatha

    Wah terima kasih Utk info yg lengkap. Saya bisa memaksimalkan daftar resto/kuliner di website saya.
    Kebetulan saya sudah pernah makan di resto Cendrawasih dan 2 jempol Utk jenis makanan dan rasanya, mungkin saya HARUS kesana lagi membuat reviewnya, juga saya pernah makan di SBJ (Soto Bawah Jembatan), Soto Banjar Yana Yani yg spektakuler karena menuju kesana saya pakai perahu dari pasar terapung. Kebetulan saya juga pernah ke Kandangan dan mereview Ketupat Kandangan yang luar biasa. di Martapura ada Gado-Gado persis seperti Gado-Gado Psr Boplo/Cemara di Jakarta, dan di Banjarbaru ada toko/waduh kue 41 (kabarnya ada 41 jns kue yg dijual) di Cempaka.

    Reply
  15. nay

    oh iyaa, satu yg perlu dicoba..letaknya ga jauh dari soto bawah jembatan yaitu soto bang amat..artis2 juga sering ke situ…bawah jembatan banua anyar…
    terus juga nasi kuning Cempaka dan Nasi Gambut Tenda Biru….

    Reply

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.