Eksklusifitas

Satu hal yang tidak dapat menggantikan blog berbayar adalah eksklusifitas! Beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk memindahkan posting blog saya yang menggunakan subtext ke blog gratisan blogspot milik google. Tindakan ini saya lakukan karena sewa hosting windows yang ‘cukup’ mahal. Ternyata menggunakan blog gratisan membuat niat menulis menjadi turun. It’s feell very common, not… Continue reading

Two Scoops Ice Cream at Toko Oen (… and we call it: honey moon)

Appetizer… Sebelum menikah, kami berangan-angan untuk mereguk hangatnya bulan madu di Pulau Lombok. Namun, apa daya ketika cicilan rumah makin tidak ramah dengan kantong kami… belum lagi ketika terpaksa membeli jet pump baru karena pompa tercinta kami tiba-tiba raib digondol maling… hiks… hiks…. Alhasil… tak ada salahnya jika pura-pura ber-honey moon dengan fasilitas kantor ha-ha-ha…. Continue reading

Tanda Cinta

“saran-saran dari para tamu yang datang pada pernikahan kami”Kasih Mengalahkan Segalanya Jiwa gelisah menjadi tentram karena kasih Orang asing berubah menjadi kawan karena kasih Dia yang jauh menjadi dekat karena kasih Sungguh apa saja dapat Anda capai dengan kasih Hati sekeras apa pun meleleh karena kasih Berikan kasih Sebarkan kasih Hiduplah dalam kasih Kasih Kristus… Continue reading

Get Married Finally

Mengapa kami memilih kalimat tersebut sebagai tema perkawinan? Ya memang keputusan menuju ke “perangkap” perkawinan itu kami rasakan sangat… mmm… apa ya kata yang tepat? Sangat tak terduga… (mungkin itu kata yang agak tepat menggambarkan kondisi itu). Pertama , kami memang tidak terpikir untuk menikah. Didit sudah merasa jatuh cinta dengan pekerjaannya dan menjadi seorang… Continue reading

Fatal Attraction

Satu cara menuju kematian yang paling nggak gue (Happy) sukai adalah mati tenggelam. Amit-amit… amit-amit…. Emang, sih, nggak ada yang bisa milih mau mati apa dan kapan. Tapi kalau boleh milih, sih, ya nggak di tengah air yang dalam. Pasalnya, gue nggak bisa berenang, jek. Dan nggak elit aja kayaknya kalau mayat ditemukan dalam keadaan… Continue reading

Behind The Scene

Awalnya, buku ini diciptakan untuk suvenir perkawinan gue ama cowok gue (baca: kalo jadi ya…) karena di dalamnya ada beberapa penggal kisah kita berdua, seperti proposal cinta itu (trust me it’s real…). Namun, berhubung gue sendiri muak untuk membaca novel-novel yang bercerita tentang cinta-cintaan (apalagi yang berakhir dengan happy ending hehehe) akhirnya fokus cerita tidak… Continue reading

Novel Kafe

Novel ini menawarkan pemikiran atau pandangan pengarangnya tentang cinta, kehidupan sosial, agama, dan Tuhan. Tentu saja tidak terlalu frontal karena beberapa isu itu agak sensitif (atau dibuat sensitif?). Gaya penuturan ceritanya sangat ‘lempeng’ menceritakan detik demi detik yang terjadi dalam satu hari. Baca ya… terus kasih komentar… Thanx “Aku ingat, cowok-cowok yang naksir dan berniat… Continue reading