Awareness
Menurut berbagai situs referensi popular, monkey work adalah tugas yang biasanya membosankan, berulang, dan membutuhkan aktifitas otak yang minimal. Tipe pekerjaannya biasanya tetap profesional tetapi cenderung berulang dan telihat bodoh di mata yang mengerjakan.
Kesadaran sebuah pekerjaan memiliki kategori monkey work umumnya tidak muncul seketika. Biasanya, setelah periode waktu tertentu seseorang akan tersadar ketika pekerjaan yang dikerjakan memiliki pola repetitif dan hasilnya tidak memuaskan.
Pada saat perasaan bosan dan stress menghinggapi, orang akan mulai mempertanyakan pekerjaan yang dia lakukan. Pertanyaan itu bisa seperti ini: Masa nggak ada cara lain, sih? Ngapain juga ya, saya mengerjakan tugas konyol ini setiap hari? Asyik juga ya, kalo ada aplikasi yang bisa mengerjakan semua pekerjaan bodoh ini.
Monkey Work pada Aplikasi Kompas TTS
Aplikasi Kompas TTS pada perangkat bergerak di iOS, Android dan Windows Phone merupakan salah satu aplikasi yang mengharuskan adanya produksi soal baru berkualitas tinggi (sulit dipecahkan) setiap hari.
Ya, setiap hari!
Pada saat aplikasi Kompas TTS tidak dapat menampilkan soal baru setiap hari, keluhan akan muncul seketika pada bagian komentar aplikasi di Google Play (Android) dan App Store (iOS). Seringkali para pengguna aplikasi meluapkan kemarahan mereka dengan memberikan peringkat (rating) buruk (bintang satu) pada sistem rating Google Play maupun iTunes App Store.
Sungguh celaka!
Bagi pengelola aplikasi Kompas TTS, rating menjadi salah satu indikator evaluasi yang penting. Rating yang buruk pastinya juga membawa dampak negatif untuk brand Harian Kompas.
Tantangan untuk menghasilkan soal teka-teki silang yang berkualitas pada aplikasi perangkat begerak sebenarnya tidak terlalu sulit, karena seluruh soal dan jawaban berasal dari teka-teki silang yang terbit di Harian Kompas. Dari sisi kualitas tidak ada yang perlu diragukan lagi.
Permasalahan terbesar sebenarnya datang dari sisi reproduksi dari bentuk cetak ke bentuk digital (aplikasi):
Pertama, ada pekerjaan untuk menulis ulang seluruh soal dan jawaban ke bentuk database yang terstruktur. Pada suatu waktu, ada pengerjaan input ulang ratusan ribu baris kombinasi pertanyaan dan jawaban yang dilakukan oleh tenaga outsourcing.
Kedua, jumlah kotak teka-teki silang pada aplikasi bergerak berbeda dengan versi cetak. Pada versi cetak kotaknya 21×21, sedangkan pada perangkat bergerak kotaknya 15×15. Hal ini mengharuskan adanya penyusunan ulang bentuk teka-teki silang secara manual.
Pada awal pengembangan aplikasi Kompas TTS, pengerjaan soal 15×15 dilakukan secara manual sama seperti halnya dengan pengerjaan format 21×21 di versi cetak. Seseorang diharuskan mengutak-atik kombinasi pertanyaan sehingga menghasilkan sebuah format teka-teki silang yang dapat dimainkan.
Saat pertama kali dihadapkan dengan realita ini, seluruh anggota tim pengembang aplikasi Kompas TTS langsung sadar mereka melakukan monkey work. Reaksi mereka: Oh tidak, bro!. Masa iya kita harus bikin soal teka-teki silang setiap hari? Ngapain kaya orang bego, suruh komputer aja yang bikin!
Pengerjaan berulang seperti ini berlangsung cukup lama, beberapa bulan. Hal ini terjadi karena pada saat itu tim sedang fokus untuk memperbaiki performa aplikasi dari sisi pengguna sehingga efisiensi dari sisi produksi memang sedikit terabaikan.
Aplikasi khusus untuk membuat soal teka-teki silang secara otomatis menjadi syarat mutlak bila ingin sistem produksi dapat berjalan dengan mulus dan menghilangkan monkey work yang membuat seluruh anggota tim terlihat bodoh. Aplikasi itu tentulah harus cukup pintar untuk membuat soal teka-teki silang dengan baik dan benar. Setelah pembahasan serius, diputuskan untuk memanfaatkan komputer cerdas alias artificial intelligence (AI).
By definition, AI adalah kecerdasan yang dimasukkan ke dalam suatu sistem mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti manusia. Kecerdasan buatan ini biasanya tersusun dari berbagai macam algoritma.
Bantuan Artificial Intelligence dari Ninja
Bukannya tidak sadar akan kebodohan aktifitas membuat soal teka-teki silang setiap hari, tetapi menemukan seseorang yang dapat membuat algoritma artificial intelligence untuk otomatisasi pembuatan soal teka-teki silang bukanlah perkara gampang. Sumber daya internal sulit didapatkan karena urusan prioritas pekerjaan dan keahlian membuat algoritma seperti itu memang bukan urusan sehari-hari Harian Kompas.
So be it. Kita sewa seorang ninja!
Dalam dunia pengembangan teknologi, ada orang-orang yang disebut ninja. Mereka adalah pakar teknologi yang memang tidak pernah terlihat di permukaan atau tampil di publik tapi memiliki kemampuan dan kontribusi utama pada sistem-sistem canggih di berbagai industri yang padat teknologi. Mereka tidak terlihat namun sangat berarti.
Sebutan Ninja juga lebih pada karena untuk meminta bantuan mereka, harus dilakukan secara ‘diam-diam’. Hehehe…
Karena unsur kerahasiaan dan keamanan, seringkali kita sulit untuk mengetahui keahlian dan hasil karya mereka. Kalo beruntung, gambaran pekerjaan dan kemampuan mereka biasanya bisa terlihat dari beberapa aplikasi “kecil” di situs-situs pemrograman seperti Github.Com ataupun situs profesional seperti LinkedIn.Com
Beruntung tim yang terlibat mengerjakan aplikasi Kompas TTS sudah sering menggunakan jasa para ninja untuk proyek-proyek sebelumnya. Dari beberapa pengalaman kerja dengan berbagai ninja dengan latar belakang berbeda, tidak terlalu sulit untuk menemukan sesorang yang dapat membuat algoritma khusus untuk membuat soal teka-teki silang secara otomatis.
Permintaan dari tim pengembang aplikasi Kompas TTS cukup sederhana: dalam dua minggu, bisa nggak buatkan kami algoritma berbasis teknologi open source untuk mengotomatisasi soal teka-teki silang dari bank soal yang tersedia?
Seperti proyek yang menggunakan teknologi cutting edge lainnya, semua infrastruktur dan komponen penunjang sistem artificial intelligence harus dibuat dari awal menggunakan teknologi terbaik dan terbaru semacam
Linux CentOS, NodeJS, dan Python
Bagaimana sistem itu bekerja secara otomatis menghasilkan soal setiap hari ? Jujur saja, belum ada yang peduli. Yang penting aplikasi terbukti bisa berfungsi dengan baik.
Happy Ending
Bagi tim, otomatisasi ini mengakhiri salah satu milestone penting pengembangan produk aplikasi Kompas TTS: full production dengan otomatisasi penuh.
Tidak ada lagi hari-hari konyol ketika seseorang harus melakukan monkey work membuat soal teka-teki silang setiap hari. Tidak ada lagi pengguna marah yang memberi rating buruk karena kehabisan candu soal teka-teki silang terbaik di Indonesia.
Happy!
Sumber : Buletin Insight Harian Kompas edisi Juni 2016
*Beberapa paragraph mendapat penyesuaian untuk konsumsi umum.
Pingback: Netfit.id – Solusi AI dan ML Menghadirkan Auto Tag Foto Otomatis dengan Kecepatan Tinggi. | diditho.com