Iya, sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), harusnya Telur bukan Telor. Ungkapan ‘Pecah Telor’ sebenarnya bahasa slank yang lebih membumi.
Setelah enam belas (16) tahun bekerja dan tiba-tiba mengundurkan diri, tanpa pekerjaan atau penghasilan tetap pastinya bukan sesuatu yang mudah.
Mencari tempat berlabuh baru untuk berkarya bukan perkara mudah, pastinya ada ‘shock culture’ dan tantangan lainnya.
Tiga bulan setelah mengundurkan diri sebenarnya saya sudah memiliki aktifitas, antara lain menjalankan perusahaan bersama teman-teman dengan payung brand Netfit.Id dan juga bekerja di sebuah perusahaan rintisan (startup) preseed yang hanya bertahan satu tahun.
Dari berkerja di startup tersebut saya belajar banyak hal, mulai dari berinteraksi dengan pemilik modal dari negara lain seperti Rusia dan Jepang, dan juga bekerja dengan tim teknologi dan pengembang dari Vietnam.
Merasakan bekerja multi kultur memang luar biasa, harus bisa beradaptasi dengan rekan dari negara ‘low context culture’ dan juga ‘high context culture’.
IRIS Jakarta
Setelah perusahaan rintisan tersebut bubar karena tidak mendapat pendanaan, akhirnya saya memilih berlabuh di perusahaan agency global yang memilki layanan solusi CRM dan Loyalty untuk kliennya.
Saat itu sebenarnya prosesnya bersamaan dengan proses lamaran dan penerimaan di eCommerce dari negara marahari terbit, salah satu startup lotalty dan juga fintech digital wallet untuk posisi Head, sedangkan di IRIS untuk posisi Solution Architect yang pastinya lebih bersifat Individual Contributor (IC) dan bukan managerial (non Managerial).
Selain melalui LinkedIn, Geekhunter juga membantu banget dalam hunting pekerjaan.
Memang urusan mencari nafkah ini ‘agak laen’, kalo dicari-cari kok seret…, giliran ‘pasrah’ eh kesempatannya datang beberapa. kan sempat jadi bingung.
Kenapa lebih memilih di IRIS ?
Setelah saya pertimbangkan , saya ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk memimpin unit dan manusia didalamnya. Hahahaha…
Saat ini sudah lebih setahun saya berkarya di IRIS Jakarta, menyenangkan dan yah … memang sih takdir tidak bisa dihindari.
Beberapa bulan di IRIS Jakarta saya diminta kembali untuk memimpin unit, unit Teknologi IRIS Jakarta.