Tentang Path
Saat ini, begitu banyak platform social media dan messenger yang membanjiri keseharian kita, sebut saja social media Facebook, Twitter, Pinterest, Google+ LinkedIn dan aplikasi messenger macam BBM, LINE, WhatsApp dan lain sebagainya.
Ditengah dunia yang sudah dalam kondisi hiperkoneksi seperti ini, ternyata masih ada satu aplikasi social media yang sekarang cukup menyita perhatian saya,
Path.
Path ini unik, aplikasi ini hanya bisa diakses melalui aplikasi smartphone dan tablet saja yang menggunakan sistem operasi iOS, Android dan terakhir Windows Phone, tidak memiliki akses desktop browser seperti platform lainnya. Benar-benar aplikasi social media yang hadir sebagai mobile application sejati.
Dengan hanya hadir di perangkat yang bersifat personal, konten dan interaksi Path menghadirkan pengalaman baru yang tidak didapatkan di platform lain.
Path juga lebih suka menyebut dirinya “One-to-one and one-to-many private messaging and sharing.”
Pengalaman dan konten yang unik serta konsep jumlah teman yang hanya dibatasi maksimal 150 orang saja, membuat saya betah berlama-lama menghabiskan waktu di platform ini.
Saat ini saya jauh lebih sering menggunakan aplikasi Path dibanding Facebook dan Twitter bila menggunakan perangkat genggam (mobile device).
Satu hal yang harus diperhatikan bagi pengguna baru, Path tidak hanya mempublikasikan aktifitas kita dalam bentuk sharing foto, lokasi atau text, tetapi Path juga mempublikasikan detail mengenai perilaku kita dalam berinteraksi dengan teman yang terkoneksi.
Misalnya, bila anda berkunjung ke halaman profil teman anda, teman anda akan mendapat notifikasi mengenai kunjungan anda. Tidak hanya itu, anda juga dapat mengetahui siapa saja yang melihat sharing foto, lokasi atau teks yang anda lakukan, dan informasi itu juga dapat dilihat oleh teman anda!
Duh!
Apapun yang anda atau teman anda lakukan akan selalu direkam dan dinotifikasikan oleh Path both ways, eh three ways malah! anda, teman-anda dan teman-dari-teman-anda.
Awalnya saya cukup canggung dengan konsep ini, tapi lama-lama nyaman juga. Mungkin karena Path membatasi jumlah teman ke angka yang sangat kecil dibanding aplikasi social media lainnya, sehingga secara natural anda akan menyeleksi dengan siapa anda berhubungan.
Jadi berhati-hatilah, pastikan memang anda ‘nyaman’ dengan teman yang anda setujui, Path pastinya kurang tepat untuk penguntit. Hehe..
Linkungan Tertutup
Aplikasi Path juga sebenarnya cenderung tertutup, platform social media seperti facebook dan twitter tidak (belum bisa) mempublikasikan kontennya ke timeline Path.
Sedangkan Path pastinya bisa mempublish konten ke timeline Facebook , Twitter, Foursquare maupun LinkedIn.
Anehnya aplikasi kecil seperti Nike+ bisa mempublikasikan kontennya ke timeline Path.
Menurut saya ini konsep yang sangat unik. Menolak platform ‘raksasa’ dan mengandeng platform kecil yang memiliki brand image yang kuat. Pada timeline Path saya, posting pencapaian aktifitas jogging menggunakan aplikasi Nike+ dari teman kantor cukup sering muncul.
Pastinya mereka sangat bangga dengan segala perangkat Nike itu!
Dengan ‘lingkungan tertutup’ sepertinya Path sangat menjaga apa yang menjadi core values aplikasi mereka. Authenticity, tempat anda bisa menunjukkan jati diri anda sebenarnya tanpa perlu polesan makeup. Happiness, percakapan dengan relasi sejati merupakan sumber kebahagiaan. Simplicity dengan hanya berhubungan dengan sedikit orang yang pastinya yang paling anda pedulikan.
Posting Wordpess ke Path
Sebagai seorang yang sering nulis di blog , saya sebenarnya tidak menyangka dengan fitur terbaru Path. Oh iya, fitur ini hanya terjadi apabila sang blogger menggunakan aplikasi WordPress (WP).
Aplikasi wordpress dapat terkoneksi dengan Path dan melakukan push notifikasi ke timelinePath! Eksklusifitas yang tidak (belum) bisa dilakukan oleh Facebook maupun Twitter.
Untuk terkoneksi dengan Path, aplikasi blog yang menggunakan wordpress harus menginstall plugin JetPack. Setelah plugin ini terpasang, pastikan anda memiliki akun Path lalu aktifkan dan lakukan konfigurasi pada fitur ‘Publicize’ pada JetPack.
Dengan melakukan push notifikasi ke Path, dipastikan tulisan anda menjadi ‘lebih keren’ satu tingkat. Dapat melakukan push notifikasi (konten) sama seperti aplikasi Nike+ pasti suatu pencapaian tersendiri juga kan?
Ketika ada notifikasi pada timeline Path bahwa blog ini, diditho.com ini terkoneksi ke Path, saya dapat melihat reaksi beberapa teman yang cukup surprise dengan kemampuan privilege yang dimiliki wordpress.
Summary
Menggunakan aplikasi Path pastinya secara otomatis menjadikan anda ‘sedikit lebih keren’, avant-garde dalam penggunaan teknologi social media, dan anda masuk dalam kategori generasi baru, generasi bebas desktop! Yah… paling tidak untuk bersocial media.
Bila anda seorang blogger ataupun pengelola situs berita yang menggunakan wordpress, anda lebih keren lagi! karena WordPress merupakan satu dari sedikit platform yang diberi ‘kemewahan’ untuk melakukan push notifikasi posting ke Path!
Hal ini sepertinya akan sangat membantu para blogger, dengan bantuan Path ‘nilai’ konten sebuah blog mengalami peningkatan. .
—