Saya menulis artikel blog ini karena melihat dampak positif yang dialami anak kami, Constantine Barindra. Setelah sejak kecil ‘bersahabat’ dan mengatur waktu dengan aplikasi “screen time” untuk menjawab tantang penggunaan handphone dan komputer, kini ia mampu hidup mandiri di asrama tanpa masalah kecanduan gadget.

Perjalanan panjang ini membuat saya sadar betapa pentingnya pengaturan waktu layar atau “screen time” dalam membantu anak mengembangkan disiplin diri yang baik.
Sebagai orang tua, kami tidak pernah membayangkan bahwa gadget dan komputer akan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mengasuh anak.
Dulu, tantangannya mungkin hanya sebatas mengingatkan anak untuk rajin belajar, makan dengan benar, atau tidur tepat waktu.
Kini, tantangan itu bertambah dengan urusan screen time yang semakin sulit dikendalikan.
Melalui refleksi dan diskusi keluarga, kami mulai mengerti bahwa masalah utama bukanlah teknologi itu sendiri, melainkan bagaimana kita sebagai orang tua bisa membimbing anak-anak agar menggunakan teknologi secara bijak.
Apa Itu Screen Time dan Kenapa Penting?
“Constantine, ayo berhenti main HP-nya!” Kalimat seperti ini mungkin sudah sering terdengar di rumah kamu juga.
Kami pun mengalami hal yang sama dengan Constantine yang hobi banget main game dan menonton YouTube.
Masalahnya, waktu yang dihabiskan di depan layar sering kali jauh lebih banyak daripada kegiatan fisik atau interaksi sosial secara langsung.
Screen time sendiri adalah istilah untuk menyebut durasi seseorang berinteraksi dengan layar digital seperti handphone, komputer, atau televisi.
Studi dari JAMA Pediatrics menunjukkan bahwa screen time berlebihan pada anak dapat menyebabkan gangguan tidur, masalah konsentrasi, hingga hambatan dalam perkembangan bahasa dan sosial.
Selain dampak fisik, kami juga melihat bahwa terlalu lama menatap layar membuat anak kehilangan banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sangat penting dalam kehidupan nyata.
Pendekatan Kami, Teknologi Sebagai Sahabat
Kami sadar bahwa pendekatan keras dengan sekadar melarang nggak akan efektif. Akhirnya, kami mencoba pendekatan baru, memanfaatkan teknologi untuk mengelola penggunaan gadget sekaligus mengajak Constantine memahami pentingnya keseimbangan ini.
Kami mulai diskusi terbuka tentang alasan di balik aturan-aturan baru yang kami buat. Kami jelaskan bahwa kami tidak ingin membatasi kesenangannya, tetapi kami ingin membantu dia tumbuh dengan baik, sehat, dan mampu menikmati semua aspek kehidupan, tidak hanya di dunia digital.
Google Family Link, Solusi Handphone Anak
Pertama, kami mulai dengan Google Family Link. Awalnya kami pikir bakal ribet, tapi ternyata gampang banget! Setelah kami pasang aplikasinya dan membuat akun khusus anak, kami bisa mengatur jadwal pemakaian gadget dengan sangat mudah.

Keuntungan Family Link adalah kami bisa mengatur jam tidur otomatis, membatasi waktu main game atau menonton YouTube, dan memonitor aktivitas Constantine setiap hari.
Kekurangannya mungkin terletak pada keterbatasan kontrol terhadap aplikasi tertentu yang lebih sulit dibatasi secara spesifik.
Namun, manfaat terbesar dari Family Link adalah kemampuannya membuka dialog. Setiap kali Constantine protes karena waktunya habis, kami punya kesempatan untuk menjelaskan mengapa aturan ini dibuat, bukan sekadar melarang tanpa alasan.
Manfaat lainnya adalah, aplikasi Famili Link ini menyediakan fitur geo location, alias sharing lokasi anak ke perangkat orang tua. hal ini berguna sekali ketika masa SMP, Constantine sudah harus menggunakan angkutan umum/kota alias angkot untuk menuju dan pulang sekolah.
Kami bisa memantau posisi dan pergerakan Constantine secara real-time dan presisi.
Microsoft Family Safety, Menjaga Pemakaian Komputer
Di komputer, kami menggunakan Microsoft Family Safety yang dirancang khusus untuk perangkat berbasis Windows.

Kelebihannya adalah bisa menentukan batas waktu harian, memfilter konten yang boleh diakses, dan menerima laporan mingguan yang detail tentang aktivitas online anak. Namun, sisi minusnya, anak-anak kadang bisa menemukan celah dengan menggunakan browser atau aplikasi alternatif.
Pastikan anak memiliki akun sendiri di komputer agar Family Safety bisa bekerja maksimal, dan salah satu celahnya adalah, ketika anak mengganti tanggal lahir agar masuk kategori dewasa, hal ini dapat membypass atau menonaktifkan proteksi Microsoft Family Safety.
Sebagai gambaran, kami menetapkan waktu penggunaan komputer Constantine saat SD dan SMP sebanyak maksimal 3 jam sehari, kecuali saat akhir pekan atau hari libur.
Hal ini membantu ia memahami bahwa ada waktu tertentu untuk aktivitas digital dan waktu untuk kegiatan lain.
ESET Home (Internet) Security, Perlindungan Ekstra dari Ancaman Online
Kami juga memasang ESET Home Security, dulu namanya Internet Security sebagai perlindungan tambahan di semua perangkat Constantine dan juga perangkat lainnya.
Ini default aplikasi kemanan di semua komputer rumah dan gadget.

ESET sangat bermanfaat karena bisa melindungi dari virus, malware, phishing, dan situs-situs yang tidak sesuai untuk anak.
Namun, kekurangannya adalah kadang ESET memblokir akses ke situs yang sebenarnya aman tapi dianggap mencurigakan. Tetapi, secara keseluruhan, manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan kekurangannya.
ESET memberikan rasa tenang kepada kami bahwa Constantine terlindungi dengan baik, meskipun tidak sepenuhnya terlepas dari pengawasan orang tua.
Perlindungan ini sangat terassa membantu ketika Constantine mulai menggunakan laptop dan terkoneksi dengan jaringan Wifi. Banyak akses point Wifi yang tidak dibangun dengan aman, dan ESET membantu perigatan ini.
Dampak Positif, Anak Lebih Disiplin dan Sadar Waktu
Untuk pemakaian handphone, kami menetapkan batas maksimal 2 jam sehari selama hari sekolah, dengan pengecualian lebih bebas di hari libur.
Pembatasan ini terbukti efektif dalam membangun kebiasaan disiplin dan sadar waktu pada Constantine.
Awalnya, Constantine tentu protes. Tapi dengan komunikasi yang baik dan jelas, ia akhirnya mengerti maksud kami. Bahkan, kini dia sendiri yang mengingatkan, “Waktunya berhenti main HP!” Rasanya seperti pencapaian besar buat kami sebagai orang tua.
Kami merasa langkah ini bukan sekadar tentang mengontrol gadget, tetapi tentang membangun karakter dan kesadaran diri pada anak sejak dini.
Pesan untuk Orang Tua, Jangan Takut untuk Mulai!
Buat orang tua yang mungkin masih kurang akrab dengan teknologi, nggak usah khawatir. Semua aplikasi ini sangat user-friendly dan mudah digunakan bahkan untuk yang merasa “gaptek” sekalipun. Mulailah dengan satu aplikasi, lalu sesuaikan dengan kebutuhan anak.
Google Family Link dan Microsoft Family Safety bisa langsung digunakan secara bebas karena gratis, sedangkan ESET Home Security ada biaya langganan pertahun untuk instalasi di komputer.
Mengatur screen time memang bukan perkara gampang, tapi sangat mungkin dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan.
Dengan komunikasi yang baik, pemilihan teknologi yang tepat, dan kesabaran, kita bisa membantu anak tumbuh dengan sehat dan mandiri, baik di dunia nyata maupun digital.
Referensi
- American Academy of Pediatrics (2016). Media and Young Minds
- Madigan et al. (2019). JAMA Pediatrics: Screen Time and Early Development
- Google Family Link: https://families.google.com/familylink
- Microsoft Family Safety: https://account.microsoft.com/family
- ESET Home Security: https://www.eset.com/id/