Hari ini, 7 Juni 2014 anak kami tercinta Constantine Barindra Nugroho akan merayakan kelulusannya dari TK B Star International School Bogor.
Mendadak harus naik panggung untuk memberi kata sambutan, untung mantan pacar sudah menyiapkan naskah pidato pada malam sebelumnyanya.
Saya share agar bisa jadi contoh dan dicontek oleh yang membutuhkan.
Yang terhormat:
Keluarga Besar Play Group dan TK Star International Bogor : para guru, pihak manajemen sekolah, para orang tua murid, serta anak-anak terkasih… selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Semoga berkat kesehatan, kebahagiaan, dan rezeki selalu menyertai kita semua.
Sudah tiga tahun lamanya kami sebagai orang tua bekerjasama dengan sekolah yang luar biasa ini. Sekolah dengan konsep baru yang saat zaman kita dulu tidak ada.
Sekolah yang membimbing para siswanya sesuai dengan kepribadian unik mereka.
Sekolah yang mau menjadi fasilitator dalam mengembangkan minat dan talenta yang diberikan Tuhan kepada anak-anak kita.
Sekolah yang juga tidak menyamaratakan cara belajar anak-anak kita… karena masing-masing anak mempunyai cara belajar mereka sendiri.
Tak hanya berfokus pada anak-anak saja, sekolah ini pun mengajak kita semua sebagai orang tua untuk berkembang bersama.
Kalau kata Ayah Edy: tidak ada sekolah bagi orang tua…tapi Star International bisa dibilang juga sebagai salah satu sekolah untuk orang tua, yaitu dengan program parenting yang rutin diadakan.
Dulu, saat kami memutuskan menyekolahkan anak kami ke sekolah ini, kami menggunakan prinsip coba-coba.
Ada sebuah iklan televisi yang membuat tag line, “Buat anak, kok, coba-coba?” seolah mengajak kita memilih produk turun-temurun yang katanya sudah teruji.
Tapi untuk pendidikan, kami memang berniat untuk coba-coba.
Coba-coba cari terobosan baru di tengah “ketidakjelasan” sistem pendidikan di negeri ini.
Kalau kami tidak melakukan coba-coba ini, tentu kami sudah menyekolahkan anak kami di PG dan TK dengan kurikulum yang mainstream seperti di tempat kami bersekolah dulu, yang kebanyakan menyeragamkan anak-anak dan lebih banyak berfokus pada hal-hal akedemik.
Kami mengambil resiko yang mungkin menurut pendapat masyarakat umum sia-sia karena menyekolahkan anak mahal-mahal tapi anaknya lulus dengan belum lancar membaca, menulis, atau berhitung.
Kami mengimani dan mangamini bahwa semua ada waktunya.
Di sisi lain, kami merasa sangat bersyukur dengan laporan observasi rutin setiap tiga bulan sekali yang dikeluarkan oleh sekolah.
Kami bisa mencoba menyocokkan hasil observasi dari sekolah dengan kegiatan ekstra di luar sekolah yang kami tawarkan kepada anak kami.
Dan sejauh ini, kegiatan luar sekolah yang kami fasilitasi untuk anak kami cocok dengan hasil observasi tadi. Ke depannya kami juga tidak tahu, apakah akan terus cocok atau tidak.
Namanya juga coba-coba… kalau tidak pas, bisa coba alternatif lain.
Sekarang izinkanlah, kami sebagai wakil dari orang tua murid mengucapkan terima kasih yang tak terhingga terutama bagi para Miss yang berperan sebagai ibu di sekolah, sebagai fasilitator, dan sebagai teman bagi anak-anak kami.
Semoga di tahun mendatang, kesejahteraan para Miss semakin ditingkatkan dan indeks kebahagiaan para Miss juga meningkat.
Terima kasih juga kami haturkan bagi segenap menejemen sekolah Star International atas kerjasamanya.
Harapannya, semoga di tahun mendatang, komunikasi dan kerja sama antara manajemen dengan orang tua murid bisa semakin mesra lagi.
Terakhir, kami juga mau mengucapkan terima kasih bagi teman-teman sesama orang tua murid dan juga wadah yang mengumpulkan kami semua, yaitu FORTU beserta para pengurusnya yang dengan penuh tawa, keringat, dan air mata telah saling bekerjasama dengan baik.
Akhir kata, kami ingin menutup sambutan ini dengan kutipan pidato dari Hillary Clinton yang begitu mengesankan saat peluncuran bukunya yang berjudul It Takes A Village to Raise A Child:
“… dan kita telah belajar bahwa untuk membesarkan anak yang bahagia, sehat, dan berpengharapan di masa depan: butuh sebuah keluarga, butuh para guru, butuh para ulama, butuh orang-orang bisnis, butuh para pemimpin komunitas, butuh mereka yang bekerja untuk kesehatan dan keamanan kita… kita butuh keterlibatan semua orang. Ya, kita butuh keterlibatan orang sekampung.”
Jadi, apabila setiap hari kita menyisipkan doa untuk anak-anak kita, jangan lupa doakan juga orang sekampung tadi supaya kita bersama-sama berkembang ke arah yang positif yang pada akhirnya mendukung tumbuh kembang anak-anak kita.
Sekian sambutan dari kami. Apabila ada salah ucap mohon dibukakan pintu maaf.
Selamat pagi dan salam SEMANGAT… LUAR BIASA… DAHSYAT!!!
Pak Diditho, terima kasih. Contoh sambutannya inspiratif sekali. Mohon izin saya gunakan sebagai referensi dalam menyusun kata sambutan orang tua murid di sekolah anak saya.
Silahkan Pak
Pingback: Berapa Biaya Masuk Kolese Gonzaga, Kanisius, DeBritto, Sedes dan Theresia ? | diditho.com