Saat ini , memiliki kartu kredit merupakan sesuatu yang umum dan wajar, malah cenderung mendesak. Bukan untuk gaya-gayaan atau keren-kerenan, mungkin itu dulu, ketika dunia belum dalam taraf hiperkonektivitas seperti saat ini. Sekarang kartu kredit sangat diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas pembayaran di Internet, membayar biaya perjalanan seperti hotel , tiket pesawat , makan dengan fasilitas diskon 50% di restoran dan lain sebagainya.
Bagi beberapa orang yang baru akan membuat aplikasi atau mengunakan kartu kredit , kadang sering diliputi perasaan ragu dan khawatir. Kekhawatiran, ragu dan rasa takut, biasanya mulai dari gagal bayar karena ‘lepas kendali’, penyalahgunaan oleh pihak lain ataupun kelalain penggunaan oleh sang pemilik.
Untuk sedikit membantu anda, berikut beberapa tips untuk menggunakan kartu kredit dengan aman.
1.Gunakan layanan pelanggan (Customer Service) di bank yang ada percayai.
Keamanan penggunaan kartu kredit diawali dari cara anda mengajukan aplikasi. Ajukanlah aplikasi pembuatan langsung di bagian layanan pelanggan (Customer Service) Bank atau pihak yang mengeluarkan kartu kredit. Data sensitif mengenai diri anda yang diberikan secara sembarangan membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak lain dikemudian hari. Jual beli data calon nasabah merupakan praktek ‘kotor‘ yang sering dilakukan di negeri ini, mungkin bukan oleh pihak korporasi, tetapi mungkin oleh perantara/outsourcing ‘nakal’ yang menjalankan fungsi pemasaran.
2.Pilihlah kartu kredit sesuai batas kemampuan finansial anda.
Dalam mengajukan aplikasi kartu kredit, gunakanlah informasi yang benar mengenai penghasilan anda. Jenis kartu yang bisa anda dapatkan sangat tergantung dengan penghasilan kotor (take home pay) anda. Hal ini untuk mencegah kejadian gagal bayar tagihan, yang bisa berujung dengan kunjungan debt kolektor ke rumah atau kantor anda dan akan menyebabkan status finansial anda di database Bank Indonesia yang menjadi jelek.
Bila anda memiliki rekam jejak finansial yang buruk di Bank Indonesia (BI), bisa dipastikan anda akan kesulitan dalam mengajukan Kredit untuk keperluan lain, misal Kredit Pinjaman Rumah (KPR) atau Apartemen (KPA).
3.Berikanlan informasi yang benar mengenai pihak yang akan dikonfirmasi oleh pihak yang mengeluarkan kartu kredit.
Ketika mengajukan aplikasi kartu kredit, biasanya kita diminta untuk memberikan nomer telepon lain yang dapat dihubungi untuk konfirmasi. Telepon rumah , kantor dan keluarga yang bisa dengan mudah dihubungi.
Berikanlah informasi ini dengan benar, hal ini memiliki peranan penting dalam memuluskan aplikasi kartu kredit anda. Informasi nomor telepon yang anda berikan secara benar secara tidak langusng juga akan mencegah anda untuk tergoda menyalahgunakan kartu kredit anda dengan misalnya melakukan transaksi yang jauh diatas kemampuan anda.
Anda tidak ingin rumah, kantor atau keluarga anda didatangi debt collector bukan ?
4.Sembunyikan/tutup tiga (3) digit nomor (card security code (CSC)) yang ada di belakang kartu kredit anda.
Ketika anda akan menggunakan kartu kredit pertama kali untuk melakukan pembayaran di merchant , menyembunyikan (menutup) tiga (3) digit nomor card security code (CSC) yang ada di belakang kartu kredit adalah merupakan tindakan yang wajib anda lakukan. Lebih baik lagi bila tindakan ini anda lakukan ketika kartu kredit pertama kali sampai di tangan anda.
Sebaiknya tiga nomor ini hanya anda yang ketahui, jangan biarkan teman, kerabat, keluarga ataupun anak anda dapat dengan leluasa melihat tiga nomor ini. Anda bisa menggunakan tape/selotip untuk menutup tiga digit nomor tersebut.
Tiga (3) digit nomor yang anda di belakang kartu kredit adakah ‘nomor kunci‘ untuk menggunakan kartu kredit secara online di internet. Fraud kartu kredit di internet sangat sering terjadi dan tindakan awal mencegahnya adalah dengan menyembunyikan tiga digit nomor tersebut. Nomor seri kartu kredit tanpa dilengkapi tiga digit nomor yang ada di belakang kartu tidak akan bisa digunakan untuk melakukan transaksi di Internet (online).
Bila suatu waktu ada yang menelepon dan terdengar seperti (mengaku) sebagai operator dari lembaga yang mengeluarkan kartu kredit anda, juga jangan pernah anda sekalipun memberikan informasi tiga (3) digit nomor tersebut!
5.Jangan tinggalkan kartu kredit anda pada pelayan, lakukan pembayaran langsung di kasir.
Ketika anda harus menggunakan kartu anda untuk melakukan pembayaran di sebuah restoran atau karaoke misalnya, jangan biarkan pelayan yang melakukan pembayaran ke kasir dengan kartu kredit anda. Pelayan yang ‘nakal‘ dapat dengan mudah mengintip dan mencatat nomor kartu kredit anda beserta kode CSC.
Berikutnya pelayan beserta konco-konconya (sindikat) dapat dengan mudah menggunakan nomor kartu anda untuk melakukan transaksi di Internet, tanpa perlu kehadiran kartu kredit anda tentunya!
6.Selalu ingat, simpan nomor telepon layanan pelanggan (customer service) pihak (bank) yang mengeluarkan kartu kredit anda.
Kecopetan atau kehilangan dompet tentunya hal yang paling tidak anda inginkan. Bila terjadi, sebenarnya bukan jumlah uang tunai yang harusnya menjadi kekhawatiran utama anda.
Bila ada kartu kredit di dalam dompet anda yang hilang, segera lapor (telepon) ke customer service pihak yang mengeluarkan kartu kredit anda. Sehingga mengingat nomor telepon pihak Bank yang mengeluarkan kartu kredit anda menjadi suatu keharusan sebelum anda menggunakan kartu kredit.
Kartu kredit paling mudah disalahgunakan dibanding kartu debit, ini karena kartu kredit tidak memerlukan pengaman tambahan berupa Personal Information Number (PIN). Tinggal palsukan tanda tangan dan kartu kredit anda langsung bisa disalahgunakan.
7.Buat dan gunakanlah akun pihak ketiga seperti PayPal sebagai perantara transaksi di Internet.
Bila anda akan menggunakan kartu kredit anda untuk melakukan transaksi online di Internet, sebaiknya gunakan layanan pihak ketiga seperti PayPal atau Google Checkout. Dengan layanan pihak ketiga ini, nomor kartu kredit hanya akan tersimpan di satu tempat saja, tidak akan terekam tersebar di server merchant tempat anda membeli jasa atau produk.
Alasan utama kenapa anda harus menggunakan jasa pihak ketiga yang terpercaya seperti PayPal adalah alasan keamanan , terkait dengan kemampuan server merchant itu sendiri melindungi nomor kartu kredit anda. Bayangkan saja, nomor kartu kredit dan kode CSC anda tersimpan tersebar di beberapa server commerce para merchant yang tingkat keamananya sulit (tidak bisa) diuji.
Mendaftar dan menggunakan PayPal pun sangat mudah, bikin akun di PayPal, daftarkan kartu kredit anda dan masukkan kode verivikasi yang tertera di lembar tagihan kartu kredit anda. Setelah itu akun PayPal anda siap digunakan.
8.Pastikan situs menggunakan koneksi yang aman (secure) , ditandai dengan kehadiran huruf ‘s’ pada alamat yang dituju pada browser anda ‘http(s)://…’
Bila pada alamat situs yang kita tuju diawali dengan ‘https://‘ dan bukan ‘http://‘ (perhatikan huruf ‘s‘), maka bisa dipastikan situs tersebut menggunakan protokol komunikasi yang aman (secure) atau ternenkripsi (encrypted). Protokol ini akan melakukan enkripsi data dari peramban web (browser) ke situs tujuan. Metode ini akan menyulitkan pembacaan hasil pencegatan paket data oleh pihak lain karena data yang terbaca bukan berupa plain text lagi.
Bila data pada situs yang menggunakan protokol terenkripsi masih bisa dicuri , biasanya karena ada celah kemanan pada server mereka. Sebaiknya anda juga mencari keterangan tambahan mengenai enkripsi data penting pada situs commerce tersebut, minimal data penting (baca: nomor kartu kredit ) sudah terenkripsi dengan standarAES-256. Bila pada klausal (Term Of Service) penggunaan situs tersebut menerangkan mengenai penggunaan enkripsi AES-256, maka anda bisa sedikit lega.
Baiknya tetap menggunakan pihak ketiga untuk melakukan layanan pembayaran. Bila situs commerce tersebut tidak terafiliasai dengan sistem pembayaran pihak ketiga seperti PayPal, tidak memiliki TOS enkripsi data dan anda harus bertranksi di situs tersebut, pastikan saja situs tersebut menggunakan protokol terenkripsi dan sebaiknya anda juga berdoa data anda terhindar dari intipan pagawai situs tersebut.
9.Kenali metode Phishing lewat Surel (Email)
Jangan pernah memberikan data pribadi apapun lewat tautan (link) yang anda dapat dari surat elektronik (email) atau situs lain (referral). Data pribadi yang paling sering dicuri dengan metode (en)Phishing adalah nama akun (username) , kata sandi (password) dan juga data diri pada kartu kredit.
Bila mengunjungi sebuah situs, apalagi situs perbankan untuk aktivitas ebanking, selalu ketik nama situs langsung di bagian alamat (address) peramban web (browser) atau simpan tautan tersebut pada menu Bookmark peramban web (browser) anda untuk digunakan dikemudian hari.
Referensi:
Sumber gambar : Flickr
http://en.wikipedia.org/wiki/Card_security_code
Thress Number that can Hald Credit Card Fraud