Hampir tiap pulang kerja, saya berjalan kaki melewati 7-Eleven di dekat Mall Senayan City. Beberapa kali mampir untuk sekedar membeli air mineral atau beberapa snack untuk menganjal perut.
Dalam kurun waktu yang beberapa kali itu dan masih berlangsung hingga sekarang, ada satu hal perilaku pengunjung 7-eleven yang sangat mengganggu saya.
Mengenai perilaku mandiri (self-service) dan membuang sampah sisa makanan atau minuman setelah menyantap hidangan tersebut di area yang disediakan 7-Eleven. Seringkali saya menemukan sisa makanan dan minuman berserakan begitu saja….
Perilaku ini mungkin membentuk persepsi mengenai masyarakat Indonesia yang harus ‘selalu dilayani’ dan tidak peduli dengan lingkungan. Tidak heran juga akhirnya kalo rumah-rumah kelas menengah di Indonesia selalu dilengkapi dengan pembantu (asisten rumah tangga) yang seringkali jumlah dan perannya tidak masuk akal. Bila mengenai lingkungan, mungkin karena tanah dan laut kita yang sangat berlimpah, sehingga kita juga tidak sensitif mengenai issue ini.
Menjadi paradoks ketika kita hidup dikota besar seperti Jakarta yang mengadaptasi model layanan makanan cepat saji, convinient store dari negara yang sudah lebih maju dalam paradigma lingkungan, alamnya tidak sekaya Indonesia dan mandiri dalam banyak hal.
Paling tidak harusnya sadar dong, berapa orang sih karyawan di convinient store macam 7-eleven ? dan rata-rata sepertinya mereka konsentrasi di area Kasir. Ini bukan masalah hak karena sudah bayar bisa meninggalkan sampah begitu saja di meja. Ini mengenai culture!
So, untuk ‘menjadi lebih Indonesia’ dalam arti positif please….. buanglah sisa makanan dan minuman anda pada tempat sampah yang sudah disediakan di dekat anda!
Mirip pengalaman saya di Indomaret 🙂
wah indomaret sudah ada tempat nongkrongnya ya 🙂