Berdasar presentasi Alexander Osterwalder , PhD . dimanapun kita berada, baik di rumah, kampus ataupun kantor, seringkali kita dihadapkan pada sulitnya menyampaikan model (idealisasi) pada orang lain. Bukan masalah apakah ide itu benar atau salah, tapi cara menyampaikan model itu sendiri seringkali membuat distorsi yang besar.
Seringkali yang kita dapakan bukan “A-Ha!!” , melainkan diskusi yang tidak jelas awal dan ujungnya “Bla..Bla..Bla..”
Minggu lalu, saya beruntung bisa menghadiri event dengan pembicara Alexander Osterwalder , PhD. Ia adalah penulis buku Business Model Generation yang sudah diterjemahkan kedalam 26 Bahasa.
Saya tidak akan menulis panjang lebar mengenai si penulis ataupun membuat Model Bisnis menggunakan Metode Business Model Canvas (BMC), karena semuanya bisa anda cari sendiri di Internet dan kelas-kelas bisnis.
Selama tiga (3) hari seminar dan workshop, yang paling berkesan adalah kenyataan bahwa kita seringkali gagal dalam menyampaikan ide atau model dikarenakan kita tidak memiliki bahasa yang sama dengan Audience kita.
Kiasan yang paling menyentuh ketika Alexander Osterwalder menunjukkan slide presentasi yang menampilkan Menara Babel .
Setelah banjir bandang yang melanda dunia, manusia yang memiliki bahasa yang sama ingin mendirikan menara ke langit untuk mencapai surga.
“Oh tidak..!!” kata Tuhan.
Tidak lama kemudian Tuhan merespon tindakan ‘mbalelo‘ (keblinger) tersebut , Ia menjadikan manusia menjadi berbagai macam suku bangsa dan bahasa.
Tujuannya agar perbedaan ras dan bahasa menjadikan manusia tidak mampu membuat Menara Babel!
It Work!
Wuzzzzz!!!
Sejak saat itu manusia terdiri dari berbagai rumpun dan terpecah kedalam banyak bahasa dan tidak mampu lagi membuat Menara Babel menuju Surga.
Permasalahan yang kita hadapi tidak jauh berbeda dari cerita Menara Babel diatas. Seringkali kita tidak memiliki bahasa yang sama dalam menyampaikan dan mendiskusikan ide atau model.
Bila bahasa saja tidak sama, bagaimana bisa menyampaikan ide utama ???
Jadi.., pembaca blog yang budiman, kenali Audience anda dan ciptakan “bahasa” yang sama.