Bertahun-tahun menggeluti dunia sepeda gunung (sampai pada akhirnya pensiun), rem sepeda adalah komponen keselamatan yang paling penting.
Bersepeda di daerah pegunungan maupun jalan raya, rem sepeda adalah perangkat yang harus berfungsi dengan baik depan-belakang, salah satu rusak lebih baik saya tidak bersepeda sama sekali.
Di jalan raya sama saja, bila rem gagal berfungsi siap-siap saja mengalami kecelakaan fatal.
Sepeda bisa sama kencangnya dengan mobil dan motor, memiliki rem yang baik merupakan hal yang wajib.
Saking pentingnya komponen ini, hampir semua sepeda gunung yang digunakan offroad pasti menggunakan rem cakram.
Melihat trend sepeda fixie saat ini, agak miris juga melihatnya. Saya tidak begitu tahu apakah karena faktor tampilan atau memang harus minimalis, sebagain besar sepeda fixie di jalan raya Jakarta tidak memiliki perangkat pengereman yang layak.
Memang, nama fixie diambil dari fix yang artinya bearing gear roda belakang bisa bergerak maju-mundur. Bila mahir, sepeda fixie bisa dikayuh mundur.
Apabila karena faktor ‘bisa mundur’ ini alasan bisa mengabaikan rem tangan…, saya pikir ini kurang tepat.
Menggunakan sepeda fixie dengan kecepatan rendah pun akan sulit berhenti bila hanya mengandalkan pedal yang bisa ditahan untuk mundur.
Oh iya fixie ini berbeda dengan sistem ‘torpedo’ ya, kalo torpedo kan murni hanya untuk rem, nah.. kalo fixie gearnya bisa mundur bila pedalnya dikayuh mundur.
Saran untuk para pengguna sepeda fixie.. ‘pasang rem tangan please……’ demi keselamatan kalian dan pengguna jalan lain