Refleksi dari Letusan Krasheninnikov di Tahun 1463
Pernahkah kamu membayangkan ada sebuah gunung di ujung Timur jauh Rusia, sunyi, tertutup salju, dan tidak dikenal siapa pun selama ratusan tahun tiba-tiba meletus?
Bukan karena dendam atau peringatan, tapi karena begitulah alam bekerja. Gunung Krasheninnikov, yang terletak di semenanjung Kamchatka, diperkirakan meletus pada sekitar tahun 1463 Masehi.
Sebuah letusan yang tidak pernah tercatat dalam buku sejarah atau naskah kuno, tetapi diketahui berkat jejak yang tertinggal di bebatuan dan endapan vulkanik. Ia bersuara, tapi dunia tak mendengarnya.
Waktu itu, dunia manusia sedang sibuk. Di Eropa Timur, Kesultanan Utsmaniyah di bawah Sultan Mehmed II baru saja menaklukkan Konstantinopel satu dekade sebelumnya. Mereka terus memperluas wilayahnya, dan pada tahun 1463, kerajaan kecil Bosnia jatuh ke tangan mereka.
Di Italia, suasana sangat berbeda, Renaissance sedang tumbuh subur. Pemikiran baru tentang seni, filsafat, dan ilmu pengetahuan menggeliat dari kota-kota seperti Firenze.
Di tanah Rusia, Pangeran muda bernama Ivan III mulai menyatukan wilayah Rusia yang tercerai-berai oleh pengaruh Mongol.
Kamchatka, tempat gunung itu berada, bahkan belum dikenali oleh siapa pun dari Moskow. Sementara itu di Tiongkok, Dinasti Ming menjalani masa tenang dan makmur, sedangkan Jepang secara perlahan bersiap memasuki masa perang saudara panjang yang dikenal dengan Sengoku Jidai.
Di tengah semua peristiwa megah itu, Krasheninnikov menyemburkan abu ke langit.
Tidak ada kota yang hancur, tidak ada istana yang runtuh, tidak ada perdagangan yang terganggu dan tidak ada perang yang dimulai atau diakhiri oleh letusan itu.
Namun bukan berarti ia tidak berarti.
Bisa jadi letusan ini mengganggu aliran sungai, mengusir hewan buruan, atau memaksa suku asli seperti Itelmen dan Koryak untuk berpindah tempat.
Mereka mungkin menyimpan kisahnya dalam mitos lisan yang kini telah hilang ditelan waktu. Tapi karena mereka tidak menulis, dunia modern pun tak pernah tahu.
Yang membuat letusan Krasheninnikov menarik justru bukan karena ia mengubah sejarah, tetapi karena ia tidak mengubah apa-apa secara langsung.
Ia meletus dalam senyap, seolah berkata, “Aku tidak butuh panggung, aku hanya bagian dari napas panjang bumi.”
Ini menjadi pengingat bahwa tidak semua peristiwa penting harus tercatat atau berpengaruh besar.
Alam punya ritmenya sendiri, kadang tak selaras dengan hiruk-pikuk manusia.
Lalu, setelah lebih dari enam abad tidur, Krasheninnikov bersuara kembali. Pada 3 Agustus 2025, gunung ini meletus dengan kolom abu setinggi empat hingga enam kilometer.
Letusan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gempa besar berkekuatan 8,8 mengguncang lepas pantai Kamchatka dan memicu peringatan tsunami global.
Untuk pertama kalinya, dunia mencatat letusannya. Satelit merekamnya. Wartawan melaporkannya. Dan kita, yang dulu tak tahu apa-apa soal Krasheninnikov, kini menyebut namanya di layar-layar ponsel dan ruang berita.
Di sinilah letusan ini menjadi simbolis. Saat dunia kembali resah oleh gempa, konflik, dan perubahan iklim, sebuah gunung yang diam selama 600 tahun memberi tanda kehidupan.
Ia tidak menuntut perhatian, tapi tetap diberi perhatian. Mungkin karena manusia zaman ini sudah lebih peka. Atau mungkin karena teknologi memaksa kita mendengar suara-suara yang dulu tak terdengar.
Letusan Krasheninnikov adalah pengingat bahwa bumi tidak berjalan dalam waktu manusia. Ia punya kalendernya sendiri.
Kadang tak ada hubungannya dengan siapa yang berkuasa atau apa yang sedang viral. Tapi ketika ia bersuara, kita tak punya pilihan selain mendengarkan.
Dan pada akhirnya, mungkin itu pelajaran paling berharga, bahwa tidak semua yang penting itu tercatat. Dan bahwa alam tidak butuh audiens untuk tetap bergerak.
Timeline
Berikut adalah ilustrasi teks perjalanan waktu antara dunia manusia dan letusan yang sunyi.
1453 – Konstantinopel jatuh ke Ottoman
1460 – Cosimo de’ Medici meninggal di Firenze
1463 – Gunung Krasheninnikov meletus diam-diam di Kamchatka
1463 – Bosnia runtuh, dikuasai Ottoman
1464 – Ivan III mulai perluas wilayah Rusia
1467 – Jepang masuk awal era Sengoku
2025 – Krasheninnikov meletus lagi, 600 tahun kemudian
Jika kamu merasa hidupmu terlalu kecil dalam sejarah yang besar, ingatlah, bahkan gunung sebesar Krasheninnikov bisa hidup, bersuara, lalu kembali diam selama enam abad.
Dan tak ada yang tahu… sampai bumi sendiri yang bercerita.
Tulisannya keren sekali 😍
Wah berarti gunung ini udah lama tidur ya.
Saya jadi kepikiran gunung Merbabu dekat rumah itu bisa juga aktif kembali ya? Konon terakhir meletus tahun 1500an 🤔
Sebelahnya ada Merapi yang selalu meletus, jadi aman, tekanan magmanya keluar lewat merapi