Pertama kali tugas di Palembang tentunya kurang lengkap bila tidak mencicipi masakan khas Ibukota Propinsi Sumatera Selatan ini. Walaupun beberapa makanan khas Palembang seperti Pempek mudah di temukan di Jakarta, tapi rasa penasaran ingin mecicipi langsung di tempat kelahiran menu tersebut tetaplah menggebu… . 😀
Martabak HAR
Sebelum berangkat ke Palembang , salah seorang teman kantor menyarankan untuk mencoba Martabak HAR. Beruntung, sebuah tempat makan dengan papan nama besar bertuliskan Martabak HAR berada tepat di samping hotel kami menginap. Ukuran martabaknya tidak sebesar martabak pada umumnya, satu porsi martabak HAR ditujukan untuk satu orang. Bagaimana rasanya? hemmm…menurut saya pribadi seperti makna martabak jakarta yang kecil-kecil itu, hanya ukurannya saja yang lebih besar sedikit..hehe..(sorry no offense buat para penggemarnya ya..piss, mungkin beda selera aja..). Martabak HAR terbuat dari telur mirip dadar yang dibungkus kulit martabak, that’s it. Bumbu tambahannya adalah kuah mirip kuah sate padang (sepertinya kari) tapi lebih plain, dan cabe. Serasa makan telur dadar…, menurut saya makanan ini lebih cocok untuk sarapan pagi.
Weww..teman saya berhasil menangkap ekspresi gigitan pertama Martabak HAR…
Rumah Makan Pindang Musi Rawas
Target utama kuliner Palembang kali ini sebenarnya Pindang Patin. Dengan semangat 45 kami menawar ongkos becak yang mangkal di samping Hotel Sahid Imara untuk mengantarkan kami ke Rumah Makan Pindang Rawas di Jalan Angkatan 45 No.18 , Pakjo. Setalah mendapat angka sepakat Rp.30.000,- dengan sang pengayuh becak, akhirnya kami menuju Rumah Makan Pindang Rawas yang bangunannya diselimuti pancaran lampu kerlap-kerlip warna-warni. Mirip diskotik malam hari. 😀
1. Pindang Patin
Inilah menu makanan khas Palembang yang banyak dibicarakan orang-orang, Pindang Patin. Disajikan dengan dominasi warna merah yang ‘menyulut’ selera makan, apalagi sudah terbayang duluan cerita kenikmatannya. Pindang Patin adalah Ikan Patin yang dimasak kuah dengan dominasi rasa asam. Menurut saya pribadi, rasa kuahnya mirip sekali dengan asinan Bogor. Ikan Patin rasa asinan Bogor..!! Wow…ini sudah pasti 100 persen selera lidah wong Palembang…
Harga 23 Mei 2010, Rp 22.000,-
2. Ikan Seluang
Ikan ‘mini’ yang digoreng dengan renyah dan gurih, rasanya wuenak banget. Profilnya mirip ikan teri tapi memiliki ukuran lebih gemuk, dengan panjang kira-kira 2- 4 inchi. Bila dipadu dengan nasi hangat terasa nikmat sekali, salah satu menu kesukaan saya di rumah makan ‘kerlap-kerlip’ ini.
Harga 23 Mei 2010, Rp 17.000,-
3.Brengkes Patin Tempoyak
Ikan Patin yang disajikan terbungkus daun pisang. Dikukus dengan bahan campuran utama durian yang terfermentasi atau bahasa lainnya ‘dibusukkan’ hahaha….. Pepes ini cukup menggoda ketika bungkusnya dibuka. Warna kuning dan aroma duriannya membuat penasaran. Bagi yang tidak menyukai buah Durian tidak disarankan untuk mengkonsumsi menu ini, pasti mabok dan mual deh. Bicara soal rasa.., ya Ikan Patin rasa durian. Paduan Ikan dan durian ternyata membuat cepat eneg, untungnya saya mengkonsumsinya bersama teman saya yang tampaknya sangat menikmati hidangan ini. Bagi saya, satu sendok..enak, dua sendok…enak, tiga.. dan habis itu langsung berhenti. Kekenyangan..
Harga 23 Mei 2010, Rp 22.000,-
4. Lalapan/Sambal
Menurut saya ini unik, komposisi sayuran untuk lalapannya sangat berbeda dengan lalapan sunda. Disamping beberapa sayuran yang mudah dikenali, beberapa tidak diketahui jenisnya..hehehe..,tapi ketika dicicipi rasanya menyegarkan. Sayuran yang bisa saya kenali antara lain Oyong, Terong, Timun..selebihnya..gelap… ;-D Walaupun banyak yang tidak dikenal, lalapannya ludes juga. Nyam…!
Harga 23 Mei 2010, Rp 12.000,-
Oh iya, selain menu diatas disediakan juga sambal mangga sebagai pelangkap menu ikan.
Pempek Candy Mei-Mei (brand lainnya sangat banyak…)
Berkunjung ke Kota Palembang tanpa mencicipi pempek serasa main bola tanpa lapangan..hehe. Sebenarnya pilihan pempen sangat banyak, tidak hanya pempek Candy, ada pempek Noni, Pak Raden dan lainnya. Pilihan lebih kareana jarak yang dekat dengan penginapan, direkomendasikan oleh beberapa rekan, banyaknya penumpang dibandarada yang menenteng kardus/plastik berlogo Candy dan yang terpenting di toko tersebut mereka sudah menyediakan paket-paket yang menarik.
Toko Pempek Candy bisa di temukan di dua tempat. Pertama di Jalan Jendral Sudirman No.149/B Telp (0711) 363222 (Samping RK. Charitas) Palembang dan kedua di Jalan Jendral Sudirman No.21 KM4 Telp (0711) 311648 (Depan Polda) Palembang. Bila dari Hotel Sahid Imara tinggal jalan kaki saja 5 menit sudah sampai.
Tek Wan
Makanan khas Palembang yang satu ini sebenarnya bisa sangat nikmat dan segar dikonsumsi bila menemukan pengolah/pemasak yang tepat. Sayang di Jakarta cukup sulit menemukan hidangan ini. Bagi sayam Tek Wan lebih mantap dari Pempek Palembang yang sudah terlalu umum. Ketika di toko pempek (baca:oleh-oleh) Candy menghidangkan menu ini , teman saya Anna langsung memesan satu porsi dan tiada raut penyesalan di wajahnya. “Enaaaakkkkk..!!”, ujarnya penuh nikmat.
Sekian cerita kuliner dari Palembang…
aduh jadi ngeces… 8-> 8->