Untuk menghindari antrian “es cendol” pada jam pulang kantor, biasanya saya menggunakan fasilitas Transjakarta di atas jam 7 malam, seringkali jam 9 malam karena tuntutan pekerjaan di kantor yang nggak ada habisnya (iyalah…makanya tiap bulan digaji).
Di atas jam 8 malam, aktifitas antrian di halte Transjakarta dekat kantor saya biasanya sepi dari hirup pikuk. Sangat kontras di bandingkan dengan antrian pada “after office hour”(jam 5-6 sore).
Keadaan yang sepi itulah yang mungkin menghasilkan aktifitas yang “aneh” berikut ini, bila sebelumnya aktifitas aneh tersebut terjadi pada loket. Kejadian aneh berikut ini juga tidak jauh dari loket, lebih tepatnya pada mesin tempat kita memasukkan kartu tiket.
Kejadian berikut ini beberapa kali menimpa saya….
Sesaat setelah membayar tiket dan tidak mendengar bunyi beep tentunya :-), saya pun berjalan menuju mesin yang memiliki slot untuk memasukkan kartu. Disinilah kejadian yang lebih membingungkan itu dimulai.
Beberapa kali, ketika saya hendak memasukkan kartu ke mesin, sudah berdiri petugas transjakarta dengan senyuman manis di sebelah mesin tersebut.
Pernah suatu kali petugas tersebut berujar “Silahkan pak, kartunya di masukkan disini…” sambil menangkap kartu yang sudah meluncur dari tangan saya sehingga tidak jadi jatuh ke dalam mesin.
Pada hari yang berbeda, petugas transjakarta tersebut berujar “Mesinnya lagi rusak pak….” kemudian ia menadah kartu yang akan saya masukkan ke mesin.
Saat kejadian berlangsung saya tidak menggubris kedua kejadian tersebut, tetapi sesaat setelah saya melewati mesin tersebut untuk mengantri bus, saya mulai memperhatikan kejadian yang berulang tersebut pada pembeli tiket berikutnya.
Yang jelas, kartu-kartu yang berhasil ditadah tersebut (apapun alasannya) tidak pernah masuk ke dalam mesin. Yang lebih membingungkan lagi, mesin yang seharusnya mengeluarkan bunyi beep tersebut tidak bereaksi(tidak mengeluarkan bunyi beep) ketika tuasnya berputar.
Setelah beberapa pembeli tiket terkena modus yang sama, petugas yang penuh senyum itupun kemudian berjalan ke arah loket dan mengembalikan tumpukan tiket ke petugas di dalam loket.
Mengembalikan tiket ke loket…? buat apa ya? Just figure it by your self….
Wah dimana-mana saya yakin masih jadi lahan korupsi…
Benar-benar memprihatinkan
Salam…
itulah Jakarta Tercinta yang sedang berulang taun….
salam kenal juga… benar-benar menyebalkan…
naik sepeda aja om Didit nggak bakalan dikorup……..