Untuk berpergian ke kota-kota besar di pulau Jawa baik dalam acara pribadi maupun dinas kantor, seringkali saya harus menggunakan fasilitas angkutan kereta api. Dalam beberapa kasus, menggunakan kereta api bisa jadi lebih efisien, efektif dan menyenangkan dibandingkan menggunakan pesawat terbang tiket murah. 🙂

Dari kecil (SD) sampai sekarang (kerja), salah satu yang sangat mengganggu dan sepertinya tidak mampu diselesaikan oleh pihak manajemen PT.Kereta Api Indonesia (PT.KAI) adalah masalah kelayakan Water Closet (WC).

Mulai dari kereta kelas ekonomi sampe kelas eksekutif, wc tampaknya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan kadang membuat saya dan kemungkinan sebagian besar penumpang menjadi ilfil (ilang feeling).

Air hampir dipastikan tidak ada dan pastinya membuat bilik wc yang kecil tersebut menghasilkan bau sangat pesing. Bila kepepet (baca:tidak tahan) ingin buang air besar, bisa dipastikan kita harus membawa sendiri botol air mineral (ukuran besar tentunya).

menjijikkan….

Buruknya kondisi Water closet (WC) pada gerbong kereta api tentu saja membuat saya sangat menderita. Seringkali saya harus membatalkan acara buang air kecil atau besar dan berharap bisa menahannya sampai stasiun tujuan.

Terakhir (22 Agustus 2007), saya harus menahan agar tidak buang air kecil dan besar selama 10 jam (gambir, jakarta – staisun turi, surabaya ). 🙁

Ngurus wc saja tidak mampu apalagi ngurus sistem kereta api keseluruhan. Wajar saja bila PT.Kereta api Indonesia terus merugi….

3 Comments Derita di Kereta Api

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.