Bagi kebanyakan orang, keberhasilan ‘mengubah dunia’ tidak terjadi dua kali. Berbeda dengan Linux Torvalds, tidak diragukan lagi setelah berhasil mengembangkan kernel  dari tahun 1991, keberhasilan keduanya adalah mengembangkan git dari tahun 2005.

The name “git” was given by Linus Torvalds when he wrote the very
first version. He described the tool as “the stupid content tracker”
and the name as (depending on your way)

Sebelumnya  saya menggunakan  SVN, tetapi sepertinya dunia sudah berubah.

SVN, setiap pengembang (developer) mendapat ‘working copy’yang menunjuk kembali ke repositori pusat yang tunggal. GIT, berbeda, merupakan ‘versioning system‘ terdistribusi. Tiap pengembang  mendapatkan  repositori lokal sendiri, lengkap dengan informasi mengenai catatan aktifitas ‘commit‘ dan ‘merge.

Dari sisi luar, git jadi defacto alat kolaborasi developer. Sedangkan dari pekerjaan sehari-hai sekarang lebih banyak coding di mesin opensource semacam linux dan freebsd. Lebih banyak waktu menggunakan bash di terminal dan juga sublimetext.

Pada akhirnya semuanya berujung pada kebutuhan teknologi , kolaborasi dengan teman dan partner yang semuanya menggunakan git!

Buat pemula, pilihan paling mudah adalah menggunakan git dengan BitBucket atau Github.

Sampai ketemu di Git, Github

Feature Image Git TShirt diambil dari Planetozh

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.