boy standing near stairs doing peace sign at daytime

Ternyata benar juga kata orang, kalau urusan memilih sekolah untuk anak bikin kepala cenat-cenut dan pundi-pundi pun ikut nyut-nyutan…. Beberapa waktu lalu, kami melakukan perburuan sekolah playgroup/TK untuk CB, anak kami. Di Kota Bogor yang kecil ini memang tidak terlalu banyak pilihan sekolah , terlebih sekolah yang bisa dijangkau informasinya dari dunia maya alias teregister di google.

Dari pengalaman perburuan kami ini, kira-kira bisa disimpulkan beberapa tips untuk memilih sekolah (terutama playgroup/TK) yang siapa tahu bisa menjadi masukan buat pembaca blog ini:

1. FAKTOR U…

focus photography of person counting dollar banknotes
Money

Baca: UANG. Kalau yang ini, sih, rasanya nggak usah ditanya ya… hari gini sekolah emang mahal. Beruntunglah kalau punya asuransi pendidikan atau tabungan yang memadai atau yang lebih penting punya pendapatan yang terus ngucuuur… Pilihan sekolah jadi lebih beragam bagi mereka yang punya duit setumpuk.

Idealnya, begitu anak lahir (lebih bagus malah pada saat berencana punya anak) disisihkan secara rutin sejumlah uang untuk biaya sekolah. Biasanya, tabungan ini menjadi juru selamat untuk membayar initial fee alias uang pangkal yang harus dibayarkan dalam jumlah besar sekaligus . Sementara untuk SPP sudah mulai dipikirkan berapa persen dari pendapatan yang dapat dialokasikan untuk membayar biaya rutin pendidikan beserta tetek-bengeknya, seperti biaya antar jemput, uang kegiatan, uang jajan, dsb. Jangan sampai juga memaksakan anak bersekolah di sekolah yang mahal, tapi terjadi pemangkasan habis-habisan di pos hiburan atau pos makan…kasihan juga, kan, kalau kurang gizi dan kurang gaul…karena hidup kan harus dinikmati…hehehe….

2. KENALI KEBUTUHAN ANAK

children playing on grass field
Kids Playing

Terkadang dalam memilih sekolah, ambisi orang tua lebih diutamakan dan kebutuhan anak terpinggirkan. Coba amati si anak. Apakah dia mempunyai kebutuhan khusus dalam belajar, seperti autisme, ADHD, down syndrom, dsb? Apakah dia punya keterbatasan fisik? Bagaimana tipe belajarnya: auditori, visual, kinestetik, atau perpaduan di antara ketiganya? Bagaimana karakter si anak (contoh dalam psikologi populer: sanguin, melankolis, kolerik, plegmatis )? Apakah si anak sudah mempunyai bakat tertentu yang menonjol yang berhubungan dengan asas multiple inteligence? Apakah secara psikologis anak tersebut punya permasalahan, seperti trauma atau ada luka batin tertentu yang harus ditangani lebih khusus?

Anda belum juga tahu mengenai kebutuhan anak Anda? Jasa psikolog anak bisa membantu. Atau sekarang ini berkembang juga metode pemeriksaan melalui tes sidik jari, yang bisa menunjukkan karakter, cara belajar , dan kecerdasan majemuk (multiple inteligence) yang dimiliki si anak . Sebagai catatan usia terbaik untuk pemeriksaan sidik jari ini sekitar 1 – 2 tahun.

3. PROYEKSI ORANG TUA TERHADAP ANAK

woman in black tank top carrying baby in white tank top
Parent teaching daugter to wash vegtable

Orang tua tentu mempunyai harapan tertentu bagi masa depan anak. Dan harapan tersebut tentu saja dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki tiap keluarga. Apa yang diinginkan oleh orang tua secara lebih spesifik berkaitan dengan proses belajar si anak? Apakah di kemudian hari si anak akan disiapkan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri? Apakah orang tua menilai bahwa nilai agama merupakan hal terpenting dan si anak harus banyak mendapatkan bekal nilai agama tersebut? Apakah orang tua merasa bahwa akademik si anak perlu digenjot? Apakah orang tua menilai bahwa bakat yang telah dimiliki anak perlu lebih ditonjolkan ketimbang akademik?

4. MATCHING THE CONDITIONS AND DO THE TRIAL SESSION

person pouring purple liquid on clear glass container

Setelah tahu kebutuhan si anak, harapan orang tua untuk masa depan anak, dan kondisi dompet…saatnya mencocokkan hal itu semua. Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya mengenai sekolah yang dalam jangkauan transportasi kita. Lalu pilih dan klasifikasikan jenis sekolah yang ada. Dalam upaya hunting, kami menemukan kira-kira klasifikasinya sebagai berikut:

  • Sekolah yang berwawasan internasional baik itu sekolah yang benar-benar memakai kurikulum asing, maupun sekolah nasional yang ditambah muatannya (national plus).
  • Sekolah berwawasan agama sekolah dengan kurikulum standar, namun asas utamanya memakai dasar agama tertentu.
  • Sekolah umum yang  standar baik sekolah negeri maupun swasta yang kurikulumnya memakai nasional dan terbuka untuk umum.
  • Sekolah dengan kebutuhan khusus sekolah yang memang diperuntukkan bagi anak-anak yang punya kebutuhan khusus, seperti masalah kesulitan belajar, masalah kekurang-sempurnaan fisik, atau kondisi psikologis tertentu.
  • Sekolah dengan pendekatan personal (karakter) saat ini, agaknya tren sedang mengarah ke sekolah-sekolah jenis ini. Sekolah ini umumnya memakai pendekatan personal untuk si anak. Umumnya, sekolah jenis ini lekat dengan slogan: pendidikan karakter, holistik, pengembangan multiple inteligence.
  • Sekolah campuran dari jenis-jenis di atas misalnya, sekolah yang berwawasan internasional yang di dalamnya berasaskan agama…atau sekolah dengan pendekatan personal dengan kurikulum internasional, dsb.

Sekedar share pengalaman, saat hendak memilih sekolah untuk CB, kami sebagai Momma-Poppa nya ternyata mempunyai harapan atau proyeksi yang berbeda. Poppa-nya ingin CB bisa go international, sementara Momma-nya ingin CB just doing some fun at school while he improving his skill.

Selama dua setengah tahun pengamatan dan ditunjang dengan tes sidik jari, CB dalam analisa multiple inteligence-nya punya kecerdasan kinestetik yang tinggi (umur 1,5 tahun tongkrongan favoritnya di teralis jendela paling atas, lho…), disusul dengan kecerdasan naturalis, serta logic-matematis. Lalu cara belajar dia berimbang antara kinestesis dan visual. Dan kepribadian atau karakternya cenderung sanguin.

Lalu kami pun mulai memilah-milah sekolah dan tentu saja dengan berbagai pertimbangan. Keinginan Poppa supaya CB go international memang bagus, tapi tabungan kami hanya go national…geez…hehehe. Walaupun kami menemukan PG/TK dengan kurikulum international dengan harga paling minimal di kelasnya pun agaknya masih berat…terutama untuk Momma-nya yang masih butuh biaya bergaul hahahay…(gak mungkin, kan, anaknya pintar cas cis cus bahasa Inggris tapi Momma-nya stress mati gaya? Hehehe…).

Kami juga tidak berminat untuk menyekolahkan CB di sekolah yang berasaskan agama tertentu,  meskipun Momma-Poppa-nya jebolan sekolah sejenis. Bagi kami, biarlah untuk agama menjadi tanggung jawab keluarga. Lalu, kalau kami memasukkan CB ke sekolah umum yang standar, terus terang Momma-nya agak ngeri membayangkannya. Bukannya apa-apa, seperti yang sudah dibilang tadi, CB itu anaknya aktiiiiiiffff banget. Dan berdasarkan pengamatan (Momma-nya kebetulan pernah numpang ngajar TK, lho…) di sekolah jenis ini tidak terlalu akomodatif  dengan anak-anak aktif seperti CB. Yakin, deh… cap anak nakal bisa saja melekat pada CB dan bisa sering-sering Momma-nya dipanggil KepSek . Ogah, dong…. Selain itu, kalau di sekolah umum, kebanyakan anak digiring ke arah cara pembelajaran yang  visual dan tuntutan akademisnya tinggi untuk ukuran PG/TK. Ada tuh, anak tetangga yang masih TK sudah diajarkan menulis halus dan penjumlahan susun tiga….

Kalau dipikir-pikir, memang saat ini pendidikan di negara ini makin ngeri. Bukan saja soal biaya, tapi juga soal muatan kurikulumnya. Murid-murid selalu dijejalkan mata pelajaran X, Y, Z tanpa diberitahu aplikasinya untuk kehidupan sehari-hari. Ditambah lagi tuntutan UAN yang mengapa justru menyuburkan praktek ketidakjujuran dalam dunia pendidikan. Tanya mengapa?

So, akhirnya keputusan pun akhirnya jatuh pada sekolah yang memakai pendekatan karakter dan CB ikut dalam sesi trial class selama dua kali. O ya, trial session ini penting banget lho dan wajib ikut. Orang tua jadi lebih mengenal sekolah dan para pengajar, serta sistem pengajarannya. Bagi anak, tentu saja menjadi proses pengenalan lingkungan sekolah.

Alhasil, hari pertama CB nangis kejer…tidak mau ditinggal Momma-nya dan tidak mau stay di kelas, maunya bergerak terus dan lebih suka di luar kelas. Salut, deh, sama guru-gurunya meskipun CB akhirnya di halaman sekolah, tapi tidak dibiarkan saja. Guru itu memberikan materi ajar lainnya. Kepala Sekolahnya menerangkan kalau masing-masing anak itu punya caranya sendiri dalam belajar… dan saya pikir mereka akomodatif sekali…love it!

Hari kedua, CB sudah sangat enjoy dengan sekolahnya. Bahkan, tidak mau pulang.  Ini bukan karena faktor mainan di sekolah itu (karena dari segi fisik sekolah tersebut tidak bisa dibilang salah satu sekolah yang mentereng), tapi how he loves the teachers and the school experience…hihihi…. Bahkan, pada hari ketiga saat Momma-Poppa-nya membayar uang pangkal, CB maksa banget ingin trial lagi.

Buat kami, yang menyenangkan lagi adalah setelah pulang sekolah CB bisa menceritakan bagaimana asyiknya di sekolah dan dengan bangga memperlihatkan prakarya dan menunjukkan cara bekerjanya (waktu trial, kelasnya diberi materi membuat bubble dan termometer)…lucu, deh…. Tadinya, CB mau langsung masuk TK saja, tapi karena CB terlihat sangat antusias (bahkan, sampai kebawa ngigau dan terus-terusan merengek ingin sekolah lagi), jadi nggak tega deh….

Jadi nggak sabar nunggu Juli 2011….

© 2011 Happyninatyas. All rights reserved
www.diditho.com/author/happyninatyas

23 Comments Pilah – Pilih Sekolah Yuk…

  1. desi

    Halo mba, salam kenal. Aku kg lagi nyari2 skolah untuk anakku nih. Kebetulan dia delay speech jadi musti extra hati2 milihnya. Boleh share ga sekolah yang diceritain di atas sekolah apa? Apakah yang di daerah cimanggu itu? Thanks yaaa

    Reply
  2. desi

    iya mba .. aku udah pernah trial di sana. menurut aku so far guru2nya yg paling care dan welcome banget. tapi aku kurang cocok sama fasilitasnya euuy. tapi tempat lain juga belum ada yg sreg .. pusing jadinya :(. kasih pencerahan dong mba .. hihihi jadi minta tolong deh

    Reply
  3. Happyninatyas

    Nah, awalnya aku jg berpendapat gitu…biasaaaa bgt sekolahnya malah cenderung rada kumuh…utk ukuran sekolah yg spp-nya menurutku sih lumayan jg…trus hunting lah ke beberapa sekolah lainnya yg setara dgn sekolah itu yg fasilitasnya jauuuh lbh oke….tp entah knapa hatiku tetap terpaut di cimanggu, mbak…
    1. Guru2nya menurutku lbh positif…sampai2 setelah pulang trial, aku jd kebawa positif…
    2. Aku setuju bgt sama pemikiran2 sang founder sekolah itu melalui buku2 karangannya dan talkshow rutin di SUN TV. Konsisten dengan apa yg kutemukan di sekolahnya waktu trial.
    3. Dan akhirnya aku yakini bahwa fasilitas itu bukan yg nomor satu dlm sekolah usia dini…tapi hati dan kehangatan 🙂

    Reply
    1. Inezh

      Mba cimanggunya yg dmnnya ya ?
      Kebetulan aq lg cari skolah untuk anakku ..
      Cimanggu itu yg di Taman Yasmin bkn ya ?

      Reply
  4. citra

    tulisan yang bagus, mencari sekolah buat buah hati memang bukan perkara yang mudah bagi orang tua yang care n concern akan pendidikan yg bermutu dan membahagiakan anak. saya sendiri memiliki putri yg berusia 4 thn juga sangat aktif niatnya menyekolahkannya di usia 5 thn, tp dari sekarang sudah hunting sekolah yg cocok pertama dgn konsep pendidikan yg saya anut, kedua ya dgn biayanya *hehehe…(backtobasic)
    tapi klo belom dapat saya masih punya alternatif yaitu dengan HomeSchooling. ini menjadi alternatif terakhir karena saya juga bekerja full dari hari senin hingga sabtu dari jam 9-5 sore jadi belom terlalu PD membimbing anak sendirian jika menggunakan HS.

    Reply
  5. happy

    terima kasih mbak sudah mampir…benar ituh susah2 gampang…saya sendiri memang geregetan dgn sistem dan kurikulum yg ada sekarang…jadi rasanya ingin mencoba metode baru yg ramah utk otak anak 🙂 o iya, waktu anak saya umur 2 thn hingga 3 tahun saya membuat homeschooling dgn basis komunitas bersama teman2 se-RT (yg punya anak seumuran)…dan konsisten berjalan setahun lho…baru 17 juli lalu anak2 itu "wisuda" 🙂

    Reply
  6. Nia Edward

    artikel yg informatif sekali, thanks udah sharing.
    nama sekolahnya apa ya mbak, boleh aku di kasih contact details nya. Aku juga lg cari sekolah untuk baby ku umur 2 tahun. thank you.

    Reply
  7. happy

    Mbak Nia…thx udah mampir ya…nama sekolahnya Star International School di Jalan Tumapel Perumahan Cimanggu Permai di belakang Yogya Plaza jalan baru…jangan lupa trial dulu mbak…kalau sekolah kan cocok-cocokan hehehe…

    Reply
  8. Sita

    TFS for sharing this topic Mba 🙂
    Kebetulan saat ini sedang berpikir (kembali) buat daftarin my 21 months old son ke PG. Dulu pernah coba trial di Tumble Tots tapi gagal karena udah 2x trial nangis terus. Saya pikir mungkin belum siap.

    Sekarang as he gets older, separation anxietynya sudah mulai berkurang jadi pengen mulai hunting lagi 🙂
    Satu optionnya di Star International. Posting ini berguna sekali jadinya.

    Warm hugs for CB ya 🙂

    Reply
    1. happy

      dear Mbak Sita, thanx for visiting yaaw…iya Mbak, so far aku sih puas banget sama sekolah itu…terutama sama guru2nya…highly recommended deh (geez, they should give me tuition discount for this marketing effort hehehe). Tapi bener deh…guru2nya gak ada yg ngalahin…positif dan konsisten bgt…jangan lupa TRIAL dulu ya…klo PG bisa masuk kapan saja (kalo gak salah xixixi)…warm hugs for your son too, ya Mbak…

      Reply
  9. Yuni

    minta tolong alamat jelas dan nama PG/TK nya itu dong. saya mau coba buat anak saya yg baru 2 th, telat bicara juga nih. tengkiu yak

    Reply
  10. Desi

    Hii mom CB salam kenal yah,,
    Hasil analisa jari nya sama ma anakku mom, boleh tau anak mami skul dmana yah?
    Saya jg lg cari skul untuk anak saya yg berusia 2,3 th
    Tq ya mom

    Reply
    1. happy

      Hai Mom Desi, CB sekolah di TK Star International School Bogor…sok mangga di-googling, ada kok infonya…coba juga keywordnya: Ayah Edy ….beliau pakar pendidikan holistik n multiple inteligence yg “punya” sekolah tsb. Jangan lupa trial dulu ya, mom 🙂

      Reply
  11. ikoruna school

    Yuu daftarkan putra putrinya sekolah dan bermain di Ikoruna School Plus
    Biaya pendaftaran (enrollment) : Rp. 1.700.000 ini bersifat lifetime (bayar sekali saja) dan berlaku sampai dengan anak berusia 6 tahun.
    yang diterima oleh member :
    a.T -shirt
    b.School Bag
    c.Attendance Card
    d.Certificate

    Biaya sekolah bulanan untuk Playgroup (Baby class,Walking to 2, 2-3, 3-4) Rp. 500.000,- utk 12 x pertemuan sebulan

    Biaya sekolah Kindergarten (Star class) 4-6 years old Rp.1.000.000 Monday-Friday @3 hours. Uniform fee: 200.000,-

    Biaya sekolah Pre Star (usia 3-4 tahun)
    Rp. 850.000,- utk 12x pertemuan sebulan @1,5 hours

    Biaya bulanan Daycare Rp. 850.000,- include makan 3x bisa sampai malam

    Biaya bulanan Playgroup+Daycare
    Rp.1.000.000,- include makan 3x

    Biaya bulanan Star class+Daycare
    Rp.1.500.000,- include makan 3x

    Biaya bulanan Pre Star+Daycare
    Rp.1.350.000,- include makan 3x

    Lokasi: Ruko Permata Indah Residence Blok A5 Semplak Bogor.hub 085722221984 atau 087878788010

    sampai bertemu di Ikoruna School yaa

    Reply
  12. tomy venda

    TK Causa Prima Playgroup & Kindergarten
    dengan sistem pengajaran bilingual berbahasa inggris, membangun mental anak dan kemandirian
    dengan fasilitas
    Kelas ber ac, lab komputer, tv kabel, proyektor, playground (luar & dalam), CCTV pengaman, dan tentunya free snack setiap hari
    Membuka pendaftaran
    Periode I 15-10 Maret 2016 mendapat diskon 20%
    Periode II 10 maret – 18 April 2016 mendapat diskon 10%
    Dan juga untuk pendaftaran tahun ajara 2016- 2017 mendapat Free Extra Course Fun English & Fun Math selama satu tahun.
    untuk info dan pendaftaran
    Causa Prima Playgroup & Kindergarten
    Perumahan Taman Yasmin Sektor 7
    Jl Bambu Raya No 38 Cilendek Timur- Bogor
    Telpon: 0251-840 1612
    Hp: 0813-293-72533 (CS Noviana)

    Reply
  13. Dinda

    Halo mba.. Artikelnya menarik sekali ..mau tanya donk kalau sekarang CB pasti kan sudah “wisuda” ya..masuknya ke SD mana? Karena aku lagi cari SD yang oke dan masuk budget juga di bogor,..
    Terima kasih ya mba.. 🙂

    Reply

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.